Budaya politik Indonesia matrelialistis

guru sulit statistika terapan institut pertanian bogor prof asep saefuddin menyebutkan masyarat indonesia saat ini menganut budaya politik juga matrelialistik.

semua yang diselenggarakan ada zat politik serta disertai matrelialistik, sehingga semua akan pragmatis, berfikir jangka pendek, berkelompok dan membeli keuntungan semata, kata asep pada bogor, jumat.

asep menyebutkan budaya warga indonesia saat ini tidak sejalan juga keluar daripada falsafah negara, pancasila.

asep menengarai budaya ini sudah tercipta sejak zaman orde masih. dia dan mengatakan demokrasi dalam indonesia saat ini tidak pas melalui kultur masyarakat.

Informasi Lainnya:

asep membandingkan budaya masyarakat indonesia dengan budaya masyarakat malaysia, singapura, amerika serikat, jepang dan banyak negara tambah besar lainnya yang disebutnya berbudaya akademik dan disebutnya bukan budaya monopoli institusi studi.

dalam budaya akademik, perbedaan itu sifatnya alamiah dan merupakan landasan toleransi juga kebersamaan, bukan mesti seragam.

konsep budaya akademik tidak mengenal dominasi, berdasarkan kekuatan masa ataupun senioritas, sementara tetap menghormati bahan-bahan tersebut sebagai suatu barang dan tak mampu dipungkiri, ujarnya.

menurut asep, warga dengan budaya akademik akan tetap dinamis, progresif dan harmonis, terus mengedepankan obyektifitas dan rasionalitas.

ada kebiasaan selalu membuka diri melalui selalu belajar pada penduduk belajar, kebiasaan selalu menelaah, kebebasan berfikir, menerapkan kebiasaan siklus keilmuan dan menghormati perbedaan aspirasi, ujar asep.